Kamis, 13 Juni 2013

Pengamatan Ular Laut Laticauda Colubrina


Sea Snake - Laticauda colubrina
Photo : Erni Suyanti Musabine
" The venom is composed of powerful neurotoxins (affect nervous system) and sometimes myotoxins (affect skeletal muscles), with a fatal dose being about 1.5 milligrams.  Most sea snakes can produce 10-15 mg of venom "

Sea Snakes Watching in The Island of Enggano
Video by Erni Suyanti Musabine 

Marilah kita mengenal lebih dekat tentang ular laut jenis Laticauda colubrina

Taxonomi

Kingdom
:
Animalia
Phylum
:
Chordata
Class
:
Reptilia
Order
:
Squamata
Suborder
:
Serpentes
Family
:
Elapidae
Subfamily
:
Hydrophiidae
Genus
:
Laticauda
Species
:
Laticauda colubrina

Habitat dan Behavior
Ular laut Laticauda colubrina banyak ditemukan
di batu karang dan di bawah pohon mangrove
Photo : Erni Suyanti Musabine
Ular laut jenis Laticauda colubrina ini masuk kategori hewan yang berbahaya karena bila terkena racunnya (bisa ular) 1,5 mg saja dapat berakibat fatal, dan hanya membutuhkan waktu 1-2 menit untuk bisa membunuh mangsanya.  Sedangkan ular laut pada umumnya bisa memproduksi bisa (racun) sebanyak 10-15 mg.  Habitat ular ini di kedalaman sekitar 5-10 meter di bawah permukaan laut, dan muncul ke permukaan setiap 5 menit sekali untuk bernafas.  Habitatnya tersebar di lautan tropis terutama di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.  Bersifat amphibi  sehingga selain hidup di dalam air laut juga mampu bergerak di daratan selama sisik pada bagian ventral tubuhnya masih ada.  Memiliki taring yang berada di depan (proteroglypha).  Warnanya belang putih hitam dan bila terkena sinar matahari memancarkan warna biru dan ungu. Ekornya berbetuk pipih seperti ekor ikan lele serta kepala kecil berbentuk bulat.

Untuk pertama kalinya saya melihat ular laut saat travelling dan camping ke Pulau Tikus, Bengkulu pada  tahun 2004, kemudian untuk kedua kalinya melihat ular laut di Pulau Enggano pada bulan Desember 2004.  Dan kemudian melihatnya lagi di tahun-tahun berikutnya setiap melakukan perjalanan ke Pulau Enggano.  

Lokasi Ular Laut di Pulau Enggano
Pulau Merbau
salah satu lokasi di P. Enggano yg banyak ditemukan ular laut
Photo : Erni Suyanti Musabine
Lokasi yang seringkali ditemukan adanya ular laut di Pulau Enggano adalah di Pelabuhan Kahyapu, akan terlihat ular laut disela-sela bangunan dermaga dan kadang terlihat sedang berenang di laut sekitar dermaga.  Pemandangan yang belum berubah dari tahun ke tahun, sepertinya ular laut itu merasa nyaman berada di sekitar pelabuhan.  Selain itu juga dapat dijumpai di pantai sekitar Cagar Alam Sungai Bahewo dan di hutan mangrove sekitar Cagar Alam Kioyo I dan Kioyo II.  Dan paling banyak ditemukan di Pulau Merbau dan Pulau Karang sekitar Tanjung Labuho.  

Pengamatan Ular Laut
Ular Laut di Pulau Karang
sekitar Tanjung Labuho
Photo : Erni Suyanti Musabine
 
Ular Laut Laticauda colubrina
di Pulau Karang - Enggano
Pada tanggal 18 Juni 2012 saya bersama 8 (delapan) orang lainnya melakukan perjalanan laut mengelilingi Pulau Enggano.  Dalam kesempatan itu di hari kedua perjalanan kami menyempatakan diri untuk mengunjungi dua buah pulau kecil yang berupa batu karang dan terdapat beberapa tanaman mangrove  yang tumbuh diatasnya sebagai tempat berkumpulnya ular laut jenis Laticauda colubrina. Kami akan melakukan pengamatan ular laut serta mengambil photo dan videonya. Pagi itu kami menambatkan perahu di pulau karang pertama, tak banyak ular laut yang dijumpai, mereka terlihat melingkar diatas batu karang dan tidak berkelompok tapi sendiri-sendiri.  Warna kulitnya hampir menyerupai karang dan sedang tidak bergerak  sehingga saat berjalan kami perlu berhati-hati dan benar-benar harus memperhatikan sekitar, karena bila menginjak ular laut itu di daratan lebih berbahaya daripada di dalam air.  Terkadang disela-sela karang yang kami pijak terdapat ular laut tersebut. Dan ular tersebut tidak agresif. Setelah puas mengambil photo di pulau karang pertama kami melanjutkan perjalanan dengan perahu menuju pulau karang berikutnya.  Tampak lebih banyak tanaman mangrove yang tumbuh di pulau itu.  Di bawah pohon mangrove yang berdekatan dengan tambatan perahu kami ditemukan banyak sekali ular laut.  Dan kami juga menemukannya kelompok ular laut di bawah pohon mangrove lainnya.  Dan ada juga yang berada di atas batu karang.  Berbeda dengan yang ada di Pulau Karang pertama, di pulau itu ular laut bergerombol dalam jumlah banyak.  Sepertinya mereka sedang kawin (mating) . Dan ada yang merayap menuju ke pantai di sekitar kami berdiri.  Cukup lama kami berada di pulau itu untuk mengambil banyak dokumentasi tentang ular laut.  Sungguh menarik mengamati perilakunya.  Setelah selesai melakukan pengamatan, kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali untuk mengelilingi Pulau Enggano dengan perahu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar