Off Road di Perkebunan Sawit di Desa SP2 - Putri Hijau |
Pukul 11. 55 WIB hari Senin, tanggal 18 Februari 2013 mendapat telepon dari polisi kehutanan resort KSDA Seblat bahwa ada seekor harimau terjerat di bagian leher, tergantung di atas sungai. Pohon pengikat jerat tercabut dan dibawa oleh harimau. Posisi harimau bebas, sudah berjalan pindah tempat sekitar 20 m dari lokasi terjerat. Selesai packing (berkemas) kemudian saya naik travel dan turun ke kecamatan terdekat dari lokasi yakni di Air Muring. Dari Air Muring menuju lokasi harimau terjerat menggunakan mobil Perlindungan Harimau Sumatera, dan jalan yang kami lalui tak selancar yang kami perkirakan, jalan buruk, berlumpur dan licin, seperti ini :
Roda Hardtop bocor |
Truk terjebak lumpur dan menutup jalan |
Halangan pertama saat berangkat adalah ada dua buah truk pengangkut buah sawit yang terjebak dalam lumpur dan menutup sebagian jalan sehingga menghalangi mobil lewat.
Sedangkan halangan saat kembali pulang roda depan Hardtop kempes dan harus diganti dan menemukan lagi sebuah truk pengangkut buah sawit terjebak dalam lumpur sehingga menutup jalan.
Lokasi harimau terjerat di sekitar Sungai Tembulun. Di seberang sini adalah perkebunan sawit masyarakat yang sudah tidak meninggalkan sisa hutan lagi. Sedangkan di seberang sana yang tampak masih berhutan adalah HPT Lebong Kandis. Antara perkebunan sawit dan hutan itu hanya dibatasi oleh Sungai Tembulun yang tidak jauh dari tempat kami. Lokasi harimau juga dekat dengan pembalak liar mulai menurunkan hasil tebangannya melewati Sungai Tembulun dan kemudian Sungai Seblat.
Daerah berhutan adalah HPT Lebong Kandis terlihat dari seberang Sungai Tembulun |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar