Minggu, 20 Oktober 2013

Home Made, Uji Coba Memasak dan Kuliner


Tinggal jauh di negeri orang dengan makanan pokok yang berbeda serta biaya hidup yang tinggi di negara maju memaksa orang sepertiku harus mampu memasak sendiri, agar rasa makanan sesuai selera dan  juga menekan pengeluaran untuk biaya hidup sehari-hari. Hal ini sudah kulakukan berkali-kali saat tinggal di beberapa negara, sewaktu tinggal di Perth, Western Australia dengan beasiswa untuk living cost sekitar tiga juta rupiah per minggu atau AUD 400 tentu tidak mencukupi karena bahan makanan mentah cukup mahal apalagi makanan jadi. Kebetulan saya tinggal di sebuah apartemen di Charles ST di lantai tiga yang dilengkapi dengan dapur dan segala fasilitasnya, apartemennya cukup besar dan mewah sebanding dengan harga sewanya yang perharinya sebesar lebih dari satu juta rupiah dan aku harus tinggal disana hampir satu bulan. Begitu juga saat tinggal di Beerwah, Queensland dan saat tinggal di Seattle, Washington, saya juga memasak sendiri, kecuali saat tinggal di Africa saja yang tidak memasak sendiri karena sudah ada juru masaknya dan makanan sudah disediakan dan kami tinggal makan saja :)

Zoo Apartment
Selama berada di Seattle, Washington, U.S.A. saya tinggal sendiri di apartemen, terletak satu lokasi dengan animal hospital di kebun binatang / Woodland Park Zoo. Apartemen tersebut berisi satu buah tempat tidur, pemanas ruangan, almari besar untuk pakaian, bufet televisi dilengkapi dengan kaset-kaset film Amerika, meja makan, meja kerja dilengkapi dengan buku yang berisi peta daerah setempat dan jalur dan fasilitas public transport di Washington, serta beberapa buku bacaan, telepon rumah lengkap dengan nomor-nomor emergency, kitchen set dilengkapi dengan refrigerator, microwave oven, kompor listrik, peralatan memasak dan peralatan makan. Kamar mandi dilengkapi dengan wastafel, toilet, shower dan bathup dengan fasilitas air panas dan dingin.

Selama berada di Seattle saya bekerja sebagai dokter hewan relawan di animal hospital, Woodland Park Zoo dengan jam kerja mulai pukul 8.00 am sampai dengan pukul 5.00 pm. Dan mendapat libur dua hari dalam seminggu yakni setiap hari Minggu dan Senin.  Jadi untuk keperluan makan, saya memasak sendiri karena selain boros bila membeli juga tidak ada kesempatan untuk keluar mencari makanan.  


Indonesian Grocery Store "Waroeng Jajajan" di 22315 Hwy 99 Suite I Edmonds, Washington

Untuk membeli bahan makanan mentah, di Edmonds terdapat supermarket yang menjual bahan makanan Asia, bahkan bisa ditemui juga cabe rawit, daun pisang, daun jeruk purut dan lain-lain. Sudah tiga kali saya berbelanja disana. Letak supermarket ini berdampingan blok dengan Waroeng Jajanan, yakni sebuah minimarket dan restoran yang dikelola dan pemiliknya keluarga asal Indonesia. Restoran itu merupakan salah satu tempat berkumpulnya orang Indonesia baik yang statusnya mahasiswa maupun yang telah bekerja. Dan kebetulan saya kenal baik dengan mereka (pemiliknya) karena saya pernah menginap dirumahnya saat saya transit semalam di Washington sebelum melanjutkan perjalanan ke Utah negara bagian lainnya di United States. Di tempat tersebut tidak hanya bisa membeli makanan tradisional khas Indonesia yang siap santap seperti gudeg, soto betawi, rendang, sate padang, ayam bakar sambal terasi, bothok tempe teri, bandeng presto, sambal goreng tempe, bakso, juga camilan seperti lemper, tahu isi, rempeyek kacang, combro dan masih banyak lagi macamnya, namun juga bisa membeli bahan makanan mentah. Berada di dalam mini market tersebut serasa berada di Indonesia, semua bahan makanan yang dijual berasal dari Indonesia. Bahkan bisa ditemui ada krupuk, petai, daun jeruk purut, jeruk nipis, cabe rawit dan lain-lain. Jadi bagi orang Indonesia atau siapapun yang menyukai makanan khas Indonesia yang saat ini tinggal di Washington dan sekitarnya ataupun yang tinggal di Canada yang berbatasan dengan State of Washington, Indonesian Grocery Store ini saya rekomendasikan untuk dikunjungi yang berlokasi di 22315 Hwy 99 suite I, Edmonds WA. 

Tidak hanya disana, masih ada beberapa tempat yang juga menjual bahan makanan Asia dan saya telah mengunjungi dua supermarket lainnya di kota yang berbeda. Belanja ditempat tersebut harus mengendarai mobil karena letaknya jauh dari tempat tinggal saya. Dalam kondisi mendesak, saya lebih sering berbelanja di supermarket terdekat, sekitar tiga blok dari apartemen tempat tinggal saya. Hanya perlu berjalan kaki dan dua kali menyeberangi perempatan jalan. Saya biasa berbelanja kesana di sore hari setelah pulang kerja, karena hanya sore hari saya mempunyai waktu luang untuk keluar selain hari libur. Pada saat saya kembali lagi ke Seattle dari Salt Lake City, Utah, teman saya seorang dokter hewan sering mengajak saya membeli kopi ke supermarket itu untuk sarapan pagi. Sejak itu saya mencoba mengingat-ingat jalan menuju kesana agar saya bisa kesana sendiri bila ingin berbelanja dan bila sedang tidak ada yang mengantarkan. Memang tidak terlalu lengkap dan sebesar supermarket lainnya, lagipula disana pun tidak banyak yang saya beli, biasanya hanya membeli beberapa box strawberry, nanas, juice buah, air mineral dan sayuran saja.

Saya lebih banyak memasak untuk makan malam, karena mempunyai waktu luang lebih banyak dibandingkan pagi dan siang hari. Setiap pagi saya hanya sarapan minuman jahe hangat untuk mengimbangi suhu di musim gugur yang dingin. Kami biasa sarapan disaat rapat koordinasi dengan seluruh staff animal hospital di pagi hari dengan hanya membawa minuman masing-masing. Kawan-kawan lainnya biasa minum kopi di pagi hari karena Seattle terkenal sebagai daerah asal mula dan kantor pusat dari Starbucks Coffee. Untuk makan siang saya lebih suka makan biskuit atau buah-buahan seperti strawberry, yang dibeli sudah dalam kemasan box kecil atau dengan hasil memasak di pagi hari, namun tidak dengan nasi yang sudah menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia di setiap makannya. Saya juga minum juice buah, biasa kami melakukan makan siang sambil bekerja.

Home Made
Inilah makananku untuk makan siang setiap harinya :


Strawberry


Omelet telur + Lobster ball goreng + Kacang kapri rebus

Buncis rebus + Telur ceplok + Mie sedap goreng
bisa ditambahkan irisan nanas, sayuran dan cabe rawit 


Dan ini hasil memasak praktis tanpa banyak bumbu untuk makan malam :


Saya menyebutnya " Sup Lobster ball ". Bahannya : Bakso lobster, tahu, buah nanas (semua dipotong dadu) dan kacang kapri. Bumbunya : Tomat, daun bawang, bumbu sop instant, bisa ditambah garam, merica bubuk dan cabe rawit sesuai selera. Makanan cepat saji, praktis cara membuatnya dan enak dimakan selagi hangat.


Sambal teri cabe hijau + Tahu goreng + Buncis rebus.


Sambal goreng kentang + Buncis rebus + Rempeyek kacang
" Sambal teri cabe hijau " dan " Sambal goreng kentang ". Makanan seperti ini sulit mencarinya, tidak hanya yang dalam bentuk jadi, bahkan bahan mentahnya terutama untuk melengkapi bumbunya juga sulit dicari. Untuk bisa makan seperti ini adalah kesempatan yang langka.



Omelet noodle + Abon sapi + Buncis rebus
Yang ini saya menyebutnya " Omelet noodle ", terbuat dari mie 1 bungkus yang telah direbus dan ditiriskan, telur ayam dua butir, daun bawang. Setelah diaduk merata semua bahan dan ditambah bumbu mie instant lalu didadar. Diberi topping abon sapi dan buncis rebus.


Mie rebus + Telur rebus
Makanan yang paling praktis, cepat dan mudah memasaknya, cocok menjadi pilihan disaat perut sudah keroncongan. Tinggal merebus telur ayam dan merebus mie yang dicampur sayuran dan bisa ditambah daun bawang, tomat, cabe rawit sesuai selera. Dan dimakan saat masih panas sangat cocok dengan suhu yang dingin.

Wisata Kuliner
Di hari libur kesempatan untuk wisata kuliner makanan khas Indonesia. Di Indonesian Grocery Store ' Waroeng Jajajan ' di Edmonds, Washington kita bisa mendapatkannya. Berbagai jenis makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia dan yang dimasak oleh orang-orang yang berasal dari Indonesia. Bila ada waktu luang dan ada kesempatan berjalan-jalan dengan teman, saya lebih suka mengajaknya ke tempat ini, baik bersama teman yang berasal dari Indonesia maupun teman Amerika saya yang juga menyukai makanan Indonesia. Inilah makanan yang tersedia disana :


Gudeg makanan khas Jogyakarta


Beberapa daftar makanan khas Indonesia yang dijual di Waroeng Jajanan
dengan harga yang sangat terjangkau

Sate padang makanan khas Sumatera Barat


Dari semua makanan khas daerah Indonesia yang paling saya sukai dan sering saya beli untuk dibawa pulang buat makan malam adalah Soto betawi dan Ayam bakar sambal terasi. Selain itu juga camilan seperti tahu isi. Bila sudah makan makanan tersebut, rasanya seperti kita tidak sedang berada di negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar