Rabu, 20 Agustus 2014

Medical checkup pre-release pada Harimau sumatera di Sumatera Barat


Pada hari Sabtu tanggal 16 Agustus 2014 saya melakukan perjalanan ke Padang, Sumatera Barat setelah mewakili Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk mengikuti pertemuan Konsultasi Publik berhubungan dengan program tentang "Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Landscapes" di Muara Bangko, Kabupaten Merangin Jambi. Pertemuan tersebut atas inisiasi beberapa Non-Government Organization (NGO) International yang bekerja di lansekap keanekaragaman hayati utama di Pulau Sumatera, juga Forum Konservasi Harimau Sumatera serta Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB TNKS). 

Perjalanan ke Sumatera Barat atas permintaan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat untuk membantu pemeriksaan kesehatan harimau sumatera. Mengingat BKSDA Sumatera Barat tidak memiliki tenaga profesi dokter hewan (medik veteriner). Hari Minggu tanggal 17 Agustus 2014, saya beserta staff dari BKSDA Sumatera Barat mengunjungi Taman Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi untuk melihat harimau yang akan diperiksa, serta berkoordinasi dengan Kepala Taman Satwa tersebut beserta dokter hewan setempat. Tanggal 18 September 2014 saya dipertemukan dengan Kepala Sub Bag TU BKSDA Sumbar untuk rencana administrasi dan birokrasinya guna meminjam tenaga medis dari BKSDA Bengkulu. Selain itu kami juga berbelanja beberapa peralatan medis yang akan digunakan untuk pemeriksaan harimau sumatera. 

Medical Checkup on Sumatran Tiger in Sumatera Barat
Esok harinya, Selasa tanggal 19 Agustus 2014 adalah jadwal yang direncanakan untuk pemeriksaan harimau sumatera. Pagi itu kami bertemu dengan Kepala Balai KSDA Sumatera Barat sebelum berangkat ke lokasi, yakni ke Kota Bukittinggi. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan serta Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) setempat untuk meminta bantuan peralatan medis yang dibutuhkan, serta mengundang dokter hewan serta paramedis setempat untuk turut bergabung dalam pemeriksaan harimau tersebut.  Selain itu kami juga berkoordinasi dengan laboratorium setempat untuk mengetahui pemeriksaan spesimen apa saja yang tersedia dan bisa dilakukan disana, kami berkoordinasi dengan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional II Bukittinggi.

Dalam setiap kegiatan untuk pemeriksaan kesehatan harimau, saya biasanya akan mempersiapkan semua peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan, tidak hanya itu saya juga sudah mengetahui ke laboratorium mana spesimen akan dikirimkan sesuai dengan pengujian yang kita inginkan. Untuk itu koordinasi dengan banyak pihak diperlukan sebelum tindakan pembiusan satwa liar untuk pemeriksaan medis. Karena saat itu saya memang tidak membawa peralatan medis sendiri maka harus memastikan bahwa mereka bisa menyediakan peralatan medis yang dibutuhkan.


Ultrasonography examination on a wild Sumatran tiger. 

Akhirnya pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2014, pemeriksaan kesehatan harimau sumatera baru bisa dilakukan. Langkah-langkah yang diambil dalam pemeriksaan harimau yang akan dilepasliarkan tersebut disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, yakni sebagai berikut :
  • Estimasi berat badan.
  • Persiapan peralatan medis dan obat-obatan, baik obat bius maupun obat-obatan emergency.
  • Pembiusan harimau sumatera dengan sebelumnya dipuasakan dari makan dan minum sekitar 8-12 jam. 
  • Monitoring vital signs selama pembiusan.
  • Recording data fisiologi dan pembiusan serta hasil pengukuran tubuh harimau.
  • Koleksi sampel diantaranya sampel rambut untuk tes DNA, sampel darah untuk pemeriksaan hematologi (darah lengkap), serologi dan bloodsmear/ preparat ulas darah. Ektoparasit dan feces serta urine tidak ada sehingga tidak dikoleksi. 
  • Body measurement.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan gigi dan pengambilan photo gigi untuk estimasi umur.
  • Pengambilan photo loreng untuk identifikasi individu. Pemasangan microchip dan tatto untuk identifikasi individu tidak dilakukan karena peralatan tidak tersedia.
  • Pemberian antibiotik long acting untuk mencegah infeksi sekunder pada luka bekas sumpit bius.
  • Pemeriksaan ultrasonography.
  • Sebelum dan setelah pembiusan juga dilakukan observasi behavior (perilaku alaminya) dari pengamatan langsung juga dari interview dengan keeper harimau.
  • Pemeriksaan laboratorium di BPPV Regional II Bukittinggi dan salah satu laboratorium swasta di kota Bukittinggi.


General checkup on a wild Sumatran tiger pre-release

Dalam kegiatan ini general checkup pre release harimau sumatera tidak hanya dilakukan oleh petugas dari BKSDA Sumatera Barat dengan dibantu oleh tenaga dokter hewan dari BKSDA Bengkulu saja, namun kami juga mengundang dan melibatkan beberapa dokter hewan dan paramedis Taman Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi serta dari Dinas Peternakan dan Puskeswan setempat. Pemeriksaan kesehatan harimau sumatera tersebut dilakukan mulai pukul 09.16 WIB sampai dengan pukul 12.03 WIB. Kegiatan ini juga sebagai training bagi dokter hewan setempat mengenai handling dan pemeriksaan kesehatan pada harimau sumatera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar